1. Pengertian Interaksi, Individu, dan Kelompok
A. Interaksi
Secara Bahasa: inter (antar/saling); action (tindakan).
Secara Etimologis: hubungan timbal balik antarsesamanya.
Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara
individu manusia dengan individu lainnya, antara individu dengan kelompok atau
antara kelompok dan individu. Interaksi merupakan proses komunikasi diantara
orang-orang untuk saling mempengaruhi perasaan, pikiran dan tindakan.
A. Individu
Individu berasal dari kata latin, “individuum” yang artinya
yang tak terbagi. Kata individu merupakan sebutan yang dapat untuk menyatakan
suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas.
Menurut pendapat Dr. A. Lysen kata individu bukan berarti
manusia sebagai suatu keseluruhan yang tak dapat dibagi melainkan sebagai suatu
kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan.Jadi, indivudu
merupakan manusia perseorangan atau suatu makhluk yang sebagai kesatuan
terbatas.
B. Kelompok
kelompok adalah dua orang atau lebih yang mempunyai tujuan
yang sama, saling berinteraksi, saling adanya ketergantungan dalam mencapai
tujuan bersama, adanya rasa kebersamaan dan memiliki, mempunyai norma-norma dan
nilai-nilai tertentu.
2. Interaksi antar
individu dan antar kelompok
A. Interkasi antar
individu
1. Yakni suatu
kejadian dimana Individu yang satu memberikan pengaruh, rangsangan kepada
individu lainnya.
2. contoh : orang
sedang bercakap-cakap, seorang guru yang memarahi murid yang terlambat.
B. Interaksi antar
kelompok
1. interaksi
dimana kepentingan individu dalam kelompok merupakan suatu kesatuan, dan
berhubungan dengan kelompok lain.
2. contoh :
perlombaan sepak bola, tawuran antar kelompok.
C. Menurut Charles
P. Loomis, ciri-ciri interaksi sosial adalah:
1. Jumlah pelaku
lebih dari satu orang.
2. Komunikasi
antarpelaku menggunakan simbol dan lambang.
3. Ada dimensi
waktu.
4. Ada tujuan
yang hendak dicapai.
3. Syarat
terjadinya Interaksi Sosial
Menurut Soerjono Soekanto, interaksi sosial terjadi karena
terpenuhinya 2 syarat, yaitu:
a. Kontak sosial
1. Kontak sosial
adalah gejala sosial dimana mereka berhubungan, bertatap muka antara dua
individu atau kelompok
2. contoh :
orang berhadapan
Dalam Sosiologi, kontak sosial dapat terjadi dengan atau
tanpa hubungan fisik.
3. Kontak sosial memiliki sifat-sifat:
a. Bersifat positif
jika menghasilkan kerja sama dan bersifat negatif jika menghasilkan pertikaian.
b. Bersifat primer
jika pelaku interaksi bertemu muka langsung. Bersifat sekunder jika melalui
suatu perantara.
b. Komunikasi
1. Komunikasi adalah penyampaian pesan dari satu pihak
kepada pihak lain sehingga terjadi pengrtian bersama. Dan hasilnya berupa
reaksi.
2. Komunikasi
memuat komponen-komponen sebagai berikut:
a. Komunikator
: penyampai pesan
b. Komunikan :
penerima pesan
c. Pesan :
segala sesuatu yang disampaikan komunikator
d. Media :
sarana untuk menyampaikan pesan
e. Efek :
perubahan yang terjadi pada komunikan setelah mendapat pesan dari komunikator
Adanya komunikasi menimbulkan kontak sosial. Akan tetapi,
adanya kontak sosial belum tentu menimbulkan komunikasi. Interaksi sosial juga
dapat terjadi melalui komunikasi nonverbal. Setiap pihak menyadari keberadaan
pihak lain yang dapat menyebabkan perubahan perasaan.
4. faktor yang
mendasari terbentuknya interaksi sosial
Interaksi sosial dilandasi oleh beberapa faktor, baik dari
dalam diri manusia itu sendiri maupun dari luar.
1. Faktor dari dalam manusia meliputi:
a. Dorongan
kodrati sebagai makhluk sosial
b. Dorongan untuk
memenuhi kebutuhan
c. Dorongan
untuk mengembangkan diri
2. Faktor dari luar manusia
a. Imitasi :
proses sosial atau tindakan seseorang untuk meniru orang lain melalui sikap,
penampilan, gaya hidupnya, bahkan apa saja yang dimiliki orang lain. Imitasi
bisa membawa dampak positif dan negatif, tergantung dari yang ditiru.
b. Identifikasi :
upaya yang dilakukan oleh seseorang untuk menjadi samadengan orang lain yang
ditirunya.
c. Sugesti :
rangsangan, pengaruh atau stimulus yang diberikan seorang individu kepada
individu lainnya sedemikian rupa, sehingga orang yang diberikan sugesti
tersebut menuruti apa yang disugestikannya tanpa berfikir lagi secara kritis
dan rasional (bersifat negatif).
d. Motivasi :
rangsangan, pengaruh atau stimulus yang diberikan seorang individu kepada
individu lainnya sedemikian rupa, sehingga orang yang diberikan motivasi
tersebut menuruti apa yang dimotivasikan secara kritis, rasional, dan penuh
rasa tanggung jawab (bersifat positif).
e. Simpati :
suatu proses kejiwaan, di mana seorang individu merasa tertarik kepada
seseorang atau sekelompok orang, karena sikapnya, penampilannya, wibawanya,
atau perbuatannya yang sedemikian rupa.
f. Empati: mirip
dengan simpati, tapi tidak semata-mata perasaan kejiwaan saja tapi dibarengi
perasaan yang sangat dalam.
5. Bentuk-Bentuk
Interaksi Sosial
Menurut Gillin and Gillin, proses sosial yang timbul sebagai
akibat adanya interaksi sosial ada 2, yaitu:
1. Proses Sosial Assosiatif
Adalah proses sosial yang menuju terbentuknya
persatuan/integrasi sosial dan mendorong terbentuknya pranata, lembaga atau
organisasi sosial. Yang termasuk proses sosial sssosiatif, antara lain:
a. Kerja sama
Adalah usaha bersama antara individu dengan individu
lainnya, antar individu dengan kelompok atau kelompok dengan kelompok untuk
mencapai tujuan bersama. Kerja sama timbul saat seseorang menyadari bahwa
mereka punya kepentingan bersama. Kerja sama menuntut adanya pembagian kerja
dan keadilan, sehingga rencana kerja sama dapat tercapai dengan baik untuk
mencapai tujuan bersama. Kerja sama akan bertambah kuat bila ada bahaya dari
luar yang mengancam kelompoknya.
Ditinjau dari segi pelaksanaannya, ada berbagai bentuk kerja
sama:
1) Kerukunan
contoh: tolong menolong dan gotong royong (kerja bakti)
2) Bergaining
Kerja sama yang pelaksanaannya dengan perjanjian tentang
pertukaran barang-barang atau jasa antara dua organisasi atau lebih.
3) Kooptasi
Suatu proses penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan
atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi sebagai salah satu cara menjaga
stabilitas dan menghindari terjadinya kegoncangan.
4) Koalisi
Kombinasi antara 2 organisasi/lebih yang punya tujuan sama.
5) Joint venture
Kerja sama dalam pengusahaan proyek-proyek tertentu.
b. Akomodasi
Istilah akomodasi berasal dari kata accommodation yang
berarti penyesuaian diri. Secara luas, makna akomodasi adalah suatu bentuk
proses social yang didalamnya dua atau lebih individu atau kelompok berusaha
untuk saling menyesuaikan diri, tidak saling menganggu dengan cara mencegah,
mengurangi atau menghentikan ketegangan yang akan timbul atau yang sudah ada
sehingga tercapai kestabilan.
Tujuan akomodasi:
1) Mengurangi
pertentangan antarindividu, individu-kelompok atau antarkelompok sebagai akibat
adanya perbedaan pendapat.
2) Mencegah
meledaknya pertentangan untuk sementara waktu.
3) Memungkinkan
terjadinya kerja sama antara kelompok-kelompok sosial yg hidupnya terpisah sbg
akibat faktor-faktor psikologis dan kebudayaan.
4) Mengusahakan
peleburan antara kelompok-kelompok sosial yang terpisah.
Akomodasi mempunyai beberapa bentuk, antara lain:
1. Koersi
(coercion): bentuk akomodasi yang prosesnya melalui paksaan fisik maupun
psikologis. Dalam koersi, ada pihak yang lemah dan ada pihak yang kuat.
2. Kompromi
(compromise): bentuk akomodasi yang terjadi karena pihak yang bersengketa
saling mengurangi tuntutannya agar tercapai kesepakatan.
3. Arbitrasi
(arbitration): akomodasi dengan menggunakan jasa pihak ketiga karena pihak yang
bersengketa tidak mampu menyelesaikan persengketaan. Pihak ketiga ini ditunjuk
oleh yang bersengketa atau pihak yang berwenang.
4. Mediasi
(mediation): hampir mirip dengan arbitrasi, hanya saja pihak ketiganya netral
dan tidak bisa memutuskan. Ia hanya bisa mengusahakan jalan damai tapi tidak
mempunyai wewenang untuk menyelesaikan masalah.
5. Konsiliasi
(consiliation): usaha untuk mempertemukan keinginan-keinginan dari pihak yang
berselisih untuk mencapai mufakat.
6. Adjudikasi:
cara penyelesaian perkara lewat pengadilan.
7. Gencatan
senjata: penangguhan permusuhan pada waktu tertentu karena menunggu jalan
keluar yang baik.
8. Toleransi:
bentuk akomodasi tanpa persetujuan formal. Kadang kala toleransi timbul secara
tidak sadar dan spontan akibat reaksi alamiah individu.
c. Asimilasi
adalah upaya untuk mengurangi perbedaan
antarindividu/kelompok untuk menghasilkan suatu kesepakatan berdasarkan
kepentingan dan tujuan bersama.
Asimilasi terjadi pada masyarakat yang berbeda kebudayaan
sehingga terbentuk kebudayaan baru dalam waktu lama.
Asimilasi terjadi setelah melalui tahap kerja sama dan
akomodasi.
1. Syarat-syarat
asimilasi:
a. Terdapat sejumlah kelompok yang punya kebudayaan berbeda.
b. Terjadi pergaulan antarindividu dan kelompok secara
intensif dalam waktu yang lama.
c. Kebudayaan masing-masing kelompok mengalami perubahan dan
penyesuaian diri.
2. Faktor-faktor yang
mendukung terjadinya asimilasi:
a. Sikap menghargai dan menghormati orang lain dan
kebudayaannya.
b. Sikap terbuka dari
golongan yang berkuasa dalam masyarakat.
c. Persamaan dalam
unsur budaya secara universal.
d. Terjadinya perkawinan campur antarkelompok yang berbeda
budaya.
e. Mempunyai musuh
yang sama dan meyakini kekuatan masing-masing untuk menghadapi musuh tersebut.
3. Faktor yang
menjadi penghalang asimilasi:
a. Terisolasinya
kehidupan suatu golongan tertentu.
b. Kurangnya pengetahuan tentang kebudayaan baru.
c. Adanya prasangkan buruk terhadap kebudayaan baru.
d. Adanya perasaan bahwa kebudayaan kelompok tertentu lebih
tinggi dari kebudayaan kelompok lainnya, sehingga tidak mau menerima kebudayaan
baru.
e. Adanya perbedaan ciri-ciri fisik, seperti tinggi badan,
warna kulit, atau warna rambut.
f. Adanya perasaan
keterikatan yang sangat kuat terhadap kebudayaan yang sudah ada.
d. Akulturasi
adalah hasil perpaduan dua kebudayaan berbeda yang membentuk
suatu kebudayaan baru dengan tidak menghilangkan ciri-ciri kebudayaan
masing-masing. Proses akulturasi berlangsung dalam waktu yang lama.
2. Proses Sosial Disosiatif (oposisi)
Suatu cara berjuang melawan seseorang atau sekelompok
manusia untuk mencapai tujuan tertentu.
Yang termasuk proses sosial disosiatif antara lain:
a. Persaingan
adalah proses sosial ketika
individu-individu/kelompok-kelompok manusia bersaing untuk mendapatkan sesuatu.
Persaingan terjadi hampir di setiap bidang kehidupan. Namun persaingan harus
dilakukan secara jujur dan sportif.
b. Kontravensi
adalah proses sosial yang berada di antara persaingan dan
pertentangan. Kontravensi biasanya bersifat rahasia. Dalam kontravensi, lawan
tidak diserang secara fisik tapi secara psikologis sehingga ia menjadi tidak
tenang.
c. Konflik
adalah proses sosial yang terjadi ketika pihak yang satu
berusaha menyingkirkan pihak yang lain dengan cara menghancurkan atau
membuatnya tidak berdaya. Konflik muncul karena adanya perbedaan perasaan,
kebudayaan ataupun perbedaan kepentingan.
Bentuk-bentuk konflik antara lain:
a. Konflik pribadi
b. Konflik
antarkelompok
c. Konflik rasial
d. Konflik
antarkelas sosial
e. Konflik
politik
f. Konflik
internasional
6. Status dan Peranan Individu atau kelompok dalam Interaksi
Sosial
Status seseorang menentukan perannya, peran seseorang
menentukan perilakunya.
1. Status (kedudukan)
Adalah posisi seseorang dalam kelompok masyarakat secara
umum sehubungan dengan keberadaan orang lain di sekitarnya. Seseorang dapat
mempunyai beberapa status karena ikut serta dalam berbagai pola kehidupan.
Menurut Ralph Linton, ada tiga macam status, yaitu:
a. Ascribed
Status
Status yang diperoleh secara otomatis melalui kelahiran.
Status ini bersifat tertutup, yaitu hanya pada orang tertentu saja.
b. Achieved
Status
Status ini diperoleh melalui usaha-usaha yang dilakukan
sendiri. Jadi, status ini terbuka bagi setiap orang. Semua orang dapat
mencapainya, asalkan memenuhi syarat tertentu.
c. Ascribed
Status
Status ini merupakan pemberian dari orang lain. Status ini
umumnya diberikan kepada orang yang berjasa memperjuangkan sesuatu bagi
masyarakat.
2. Peran sosial
Peran adalah pelaksanaan hak dan kewajiban seseorang sesuai
dengan status sosialnya. Jika seseorang telah melaksanakan kewajiban dan
meminta haknya sesuai dengan status yang disandangnya, maka ia telah
melaksanakan perannya. Status dan peran tidak dapat dipisahkan karena tidak ada
peran tanpa status dan sebaliknya.
http://bkintheschool.blogspot.com/2012/04/interaksiantar-individu-dan-antar.html