Selasa, 15 Oktober 2013

ETIKA BISNIS MASKAPAI PENERBANGAN


Nama : Hidayatul Jannah
NPM :13210307
Kls : 4EA09
 
LATAR BELAKANG
Persaingan bisnis saat ini semakin ketat. Banyak cara dilakukan untuk memenangi persaingan usaha. Perusahaan saling berlomba untuk menjadi yang terbaik di pasaran. Dan untuk saat ini banyak perusahaan penerbangan yang menawarkan jasa penerbangan murah untuk konsumen. Yang dibahas disini adalah perusahaan layanan transportasi udara yang melakukan perang harga atau menjadi yang termurah untuk menjaring konsumen yang lebih luas.
 
PERMASALAHAN
Perusahaan penerbangan swasta nasional saat ini sangat banyak jumlahnya, beberapa antara lain Lion Air, Wings Air, Sriwijaya Air, Garuda Indonesia, Mandala Air, Pelita Air dan masih banyak lagi, belum lagi ditambah maskapai penerbangan asing yang juga memiliki segmen harga murah seperti Air Asia. Meraka berlomba-lomba dalam memenangi persaingan harga, terutama untuk rute domestic. Tetapi mereka mengabaikan beberapa aspek, diantaranya keselamatan penumpang dan kenyamanan. Memang pada slogan atau visi misi dari perusahaan penerbangan tersebut mengatakan bahwa keselamatan menjadi yang utama. Tetapi itu hanyalah slogan semata, pada kenyataannya kalau ditelusuri lebih dalam banyak aspek aspek keselamatan dan kenyamanan yang diabaikan oleh maskapai penerbangan. Contohnya adalah perawatan rutin dari armada pesawatnya. Banyak kasus pesawat yang gagal tebang karena kerusakan mesin. Hal ini memicu ketidaknyamanan penumpang yang sudah membeli tiket, dan mereka yang memiliki agenda yang penting. Kalaupun dipaksakan terbang akan sangat beresiko. Disini biaya yang menjadi kambing hitam oleh pihak maskapai, mereka berdalih perawatan armada pesawat sangat mahal, terutama harga spare part pesawat yang harus diimpor dari luar negeri semisal Boeing dan Airbus. Beberapa kasus jatuhnya puing puing pesawat ketika terbang juga mengganggu keamanan dan keselamatan penumpang, dan juga masyarakat sekitar. Perhah suatu kasus, salah satu puing pesawat milik maskapai penerbangan swasta jatuh di sekitar bandara Soetta dan mengenai beberapa rumah warga hingga rusak. Apakah itu tidak mengganggu keamanan dan keselamatan penumpang dan juga masyarakat sekitar? Dan yang masih hangat di ingatan kitta adalah kasus jatuhnya pesawat Adam Air di perairan Mamuju, Sulawesi. Dimana berdasarkan hasil rekaman kotak hitam, disinyalir terjadi kerusakan pada alat komunikasi dan navigasi pesawat, padahal itu merupakan alat yang sangat vital bagi pesawat terbang.
 
LANDASAN TEORI
Secara sederhana yang dimaksud dengan etika bisnis adalah cara-cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan, industri dan juga masyarakat.
Kesemuanya ini mencakup bagaimana kita menjalankan bisnis secara adil, sesuai dengan hukum yang berlaku, dan tidak tergantung pada kedudukan individu ataupun perusahaan di masyarakat.
Etika bisnis lebih luas dari ketentuan yang diatur oleh hukum, bahkan merupakan standar yang lebih tinggi dibandingkan standar minimal ketentuan hukum, karena dalam kegiatan bisnis seringkali kita temukan wilayah abu-abu yang tidak diatur oleh ketentuan hukum.
Von der Embse dan R.A. Wagley dalam artikelnya di Advance Managemen Jouurnal (1988), memberikan tiga pendekatan dasar dalam merumuskan tingkah laku etika bisnis, yaitu :
• Utilitarian Approach : setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensinya. Oleh karena itu, dalam bertindak seseorang seharusnya mengikuti cara-cara yang dapat memberi manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat, dengan cara yang tidak membahayakan dan dengan biaya serendah-rendahnya.
• Individual Rights Approach : setiap orang dalam tindakan dan kelakuannya memiliki hak dasar yang harus dihormati. Namun tindakan ataupun tingkah laku tersebut harus dihindari apabila diperkirakan akan menyebabkan terjadi benturan dengan hak orang lain.
• Justice Approach : para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama, dan bertindak adil dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan baik secara perseorangan ataupun secara kelompok.
Etika bisnis dalam perusahaan memiliki peran yang sangat penting, yaitu untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi, diperlukan suatu landasan yang kokoh. Biasanya dimulai dari perencanaan strategis , organisasi yang baik, sistem prosedur yang transparan didukung oleh budaya perusahaan yang andal serta etika perusahaan yang dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen. 
 Dalam menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain adalah:
1. Pengendalian diri
2. Pengembangan tanggung jawab social (social responsibility)
3. Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh  pesatnya perkembangan informasi dan teknologi
4. Menciptakan persaingan yang sehat
5. Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan”
6. Menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi, dan Komisi)
7. Mampu menyatakan yang benar itu benar
8. Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dan golongan pengusaha ke bawah
9. Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersama
10.Menumbuhkembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah disepakati
11.Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu hokum       positif yang berupa peraturan perundang-undangan
                        
PEMBAHASAN MASALAH
Dalam permasalahan ini, maskapai penerbangan yang melakukan perang harga tanpa mengutamakan kenyamanan dan keselamatan akan cenderung cuek terhadap kritik. Bagi mereka yang penting mendapatkan laba yang sebesar besarnya. Hal tersebut dapat memicu polemik dalam masyarakat, dan juga mendapatkan perhatian serius baik dari masyarakan umum dan juga pemerintah. Contoh yang terjadi adalah ditutupnya izin beroperasi bagi maskapai Adam Air setelah kasus jatuhnya pesawat Adam Air di perairan Mamuju, Sulawesi barat akibat rusaknya alat navigasi yang menewaskan seluruh penumpang dan awak pesawat.
Disini dapat diambil inti permasalahannya, yaitu dengan harga yang murah, keselamatan dan kenyamanan terabaikan. Sebaiknya maskapai penerbangann tidak semata mata memberikan harga yang murah, tetapi secara kasat mata factor keamanan dan keselamatan diabaikan begitu saja. Lebih baik menerapkan harga standar, yang tidak terlalu murah, sehingga dapat menutup biaya operasional pesawat sehingga seolah olah mereka tidak menipu konumen. Karena bagaimanapun konsumen adalah raja.
 
KESIMPULAN
Maskapai penerbangan swasta harus memperhatikan kenyamanan dan keselamatan penumpang diatas segalanya. Tidak semata mata memberikan pelayanan dengan harga murah yang mungkin untuk sebagian masyarakat akan sangat menguntungkan dari segi perekonomian, tetapi dari factor kenyamanan dan keselamatan sangatlah tidak sejalan, sehingga menimbulkan kesan bahwa maskapai penerbangan hanya mencari laba sebesar besarnya tanpa mengindahkan kenyamanan dan keselamatan penumpang.
 
SARAN
Diharapkan dengan banyaknya kasus pesawat yang gagal terbang, serta adanya kasus kecelakaan pesawat yang diakibatkan rusaknya armada pesawat dapat membuat maskapai penerbangan lebih memperhatikan kenyamanan dan keselamatan penumpang. Penulis rasa jika diminta memilih, konsumen mau mengeluarkan uang lebih untuk perjalanan pesawat yang terjamin kenyamanan dan keselamatannya, dibandingkan pesawat dengan harga murah tetapi sangat buruk dalam hal kenyamanan dan keselamatan penumpangnya, dan beresiko mengalami kecelakaan.