Nama : Hidayatul Jannah
NPM :13210307
Kls : 4EA09
LATAR BELAKANG
Persaingan bisnis saat ini semakin ketat. Banyak
cara dilakukan untuk memenangi persaingan usaha. Perusahaan saling berlomba
untuk menjadi yang terbaik di pasaran. Dan untuk saat ini banyak perusahaan
penerbangan yang menawarkan jasa penerbangan murah untuk konsumen. Yang dibahas
disini adalah perusahaan layanan transportasi udara yang melakukan perang harga
atau menjadi yang termurah untuk menjaring konsumen yang lebih luas.
PERMASALAHAN
Perusahaan penerbangan swasta nasional saat ini
sangat banyak jumlahnya, beberapa antara lain Lion Air, Wings Air, Sriwijaya
Air, Garuda Indonesia, Mandala Air, Pelita Air dan masih banyak lagi, belum lagi
ditambah maskapai penerbangan asing yang juga memiliki segmen harga murah
seperti Air Asia. Meraka berlomba-lomba dalam memenangi persaingan harga,
terutama untuk rute domestic. Tetapi mereka mengabaikan beberapa aspek,
diantaranya keselamatan penumpang dan kenyamanan. Memang pada slogan atau visi
misi dari perusahaan penerbangan tersebut mengatakan bahwa keselamatan menjadi
yang utama. Tetapi itu hanyalah slogan semata, pada kenyataannya kalau
ditelusuri lebih dalam banyak aspek aspek keselamatan dan kenyamanan yang
diabaikan oleh maskapai penerbangan. Contohnya adalah perawatan rutin dari
armada pesawatnya. Banyak kasus pesawat yang gagal tebang karena kerusakan
mesin. Hal ini memicu ketidaknyamanan penumpang yang sudah membeli tiket, dan
mereka yang memiliki agenda yang penting. Kalaupun dipaksakan terbang akan
sangat beresiko. Disini biaya yang menjadi kambing hitam oleh pihak maskapai,
mereka berdalih perawatan armada pesawat sangat mahal, terutama harga spare
part pesawat yang harus diimpor dari luar negeri semisal Boeing dan Airbus.
Beberapa kasus jatuhnya puing puing pesawat ketika terbang juga mengganggu
keamanan dan keselamatan penumpang, dan juga masyarakat sekitar. Perhah suatu
kasus, salah satu puing pesawat milik maskapai penerbangan swasta jatuh di
sekitar bandara Soetta dan mengenai beberapa rumah warga hingga rusak. Apakah
itu tidak mengganggu keamanan dan keselamatan penumpang dan juga masyarakat
sekitar? Dan yang masih hangat di ingatan kitta adalah kasus jatuhnya pesawat
Adam Air di perairan Mamuju, Sulawesi. Dimana berdasarkan hasil rekaman kotak
hitam, disinyalir terjadi kerusakan pada alat komunikasi dan navigasi pesawat,
padahal itu merupakan alat yang sangat vital bagi pesawat terbang.
LANDASAN TEORI
Secara sederhana yang dimaksud dengan etika bisnis
adalah cara-cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek
yang berkaitan dengan individu, perusahaan, industri dan juga masyarakat.
Kesemuanya ini mencakup bagaimana kita menjalankan
bisnis secara adil, sesuai dengan hukum yang berlaku, dan tidak tergantung pada
kedudukan individu ataupun perusahaan di masyarakat.
Etika bisnis lebih luas dari ketentuan yang diatur
oleh hukum, bahkan merupakan standar yang lebih tinggi dibandingkan standar
minimal ketentuan hukum, karena dalam kegiatan bisnis seringkali kita temukan
wilayah abu-abu yang tidak diatur oleh ketentuan hukum.
Von der Embse dan R.A. Wagley dalam artikelnya di
Advance Managemen Jouurnal (1988), memberikan tiga pendekatan dasar dalam
merumuskan tingkah laku etika bisnis, yaitu :
• Utilitarian Approach : setiap tindakan harus
didasarkan pada konsekuensinya. Oleh karena itu, dalam bertindak seseorang
seharusnya mengikuti cara-cara yang dapat memberi manfaat sebesar-besarnya
kepada masyarakat, dengan cara yang tidak membahayakan dan dengan biaya
serendah-rendahnya.
• Individual Rights Approach : setiap orang dalam
tindakan dan kelakuannya memiliki hak dasar yang harus dihormati. Namun
tindakan ataupun tingkah laku tersebut harus dihindari apabila diperkirakan
akan menyebabkan terjadi benturan dengan hak orang lain.
• Justice Approach : para pembuat keputusan
mempunyai kedudukan yang sama, dan bertindak adil dalam memberikan pelayanan
kepada pelanggan baik secara perseorangan ataupun secara kelompok.
Etika bisnis dalam perusahaan memiliki peran
yang sangat penting, yaitu untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan
memiliki daya saing yang tinggi serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai
(value-creation) yang tinggi, diperlukan suatu landasan yang kokoh. Biasanya
dimulai dari perencanaan strategis , organisasi yang baik, sistem prosedur yang
transparan didukung oleh budaya perusahaan yang andal serta etika perusahaan
yang dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen. Dalam menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain adalah:
1. Pengendalian diri
2. Pengembangan tanggung jawab social (social responsibility)
3. Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh pesatnya perkembangan informasi dan teknologi
4. Menciptakan persaingan yang sehat
5. Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan”
6. Menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi, dan Komisi)
7. Mampu menyatakan yang benar itu benar
8. Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dan golongan pengusaha ke bawah
9. Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersama
10.Menumbuhkembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah disepakati
11.Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu hokum positif yang berupa peraturan perundang-undangan
PEMBAHASAN MASALAH
Dalam permasalahan ini, maskapai penerbangan yang
melakukan perang harga tanpa mengutamakan kenyamanan dan keselamatan akan
cenderung cuek terhadap kritik. Bagi mereka yang penting mendapatkan laba yang
sebesar besarnya. Hal tersebut dapat memicu polemik dalam masyarakat, dan juga
mendapatkan perhatian serius baik dari masyarakan umum dan juga pemerintah.
Contoh yang terjadi adalah ditutupnya izin beroperasi bagi maskapai Adam Air
setelah kasus jatuhnya pesawat Adam Air di perairan Mamuju, Sulawesi barat
akibat rusaknya alat navigasi yang menewaskan seluruh penumpang dan awak
pesawat.
Disini dapat diambil inti permasalahannya, yaitu
dengan harga yang murah, keselamatan dan kenyamanan terabaikan. Sebaiknya
maskapai penerbangann tidak semata mata memberikan harga yang murah, tetapi
secara kasat mata factor keamanan dan keselamatan diabaikan begitu saja. Lebih
baik menerapkan harga standar, yang tidak terlalu murah, sehingga dapat menutup
biaya operasional pesawat sehingga seolah olah mereka tidak menipu konumen.
Karena bagaimanapun konsumen adalah raja.
KESIMPULAN
Maskapai penerbangan swasta harus memperhatikan
kenyamanan dan keselamatan penumpang diatas segalanya. Tidak semata mata
memberikan pelayanan dengan harga murah yang mungkin untuk sebagian masyarakat
akan sangat menguntungkan dari segi perekonomian, tetapi dari factor kenyamanan
dan keselamatan sangatlah tidak sejalan, sehingga menimbulkan kesan bahwa
maskapai penerbangan hanya mencari laba sebesar besarnya tanpa mengindahkan
kenyamanan dan keselamatan penumpang.
SARAN
Diharapkan dengan banyaknya kasus pesawat yang gagal
terbang, serta adanya kasus kecelakaan pesawat yang diakibatkan rusaknya armada
pesawat dapat membuat maskapai penerbangan lebih memperhatikan kenyamanan dan
keselamatan penumpang. Penulis rasa jika diminta memilih, konsumen mau
mengeluarkan uang lebih untuk perjalanan pesawat yang terjamin kenyamanan dan
keselamatannya, dibandingkan pesawat dengan harga murah tetapi sangat buruk
dalam hal kenyamanan dan keselamatan penumpangnya, dan beresiko mengalami
kecelakaan.