Rabu, 06 Juni 2012

JALAN KEHIDUPAN


Hidup ini terasa melelahkan
Menghadapi semua rintangan
Sampai kapan hal ini tak akan berubah
Menghinggapi semua rasa yang ada

Ku melangkah tanpa arah
Mencari jalan kehidupan
Ketika kaki mulai lelah
Menempuh jalan tanpa arah

Mencari jalan untuk melangkah
Jika salah semua tak akan berubah
Berusaha untuk melangkah
Jangan sampai di jalan yang salah

Menghadapi semua masalah
Jangan sampai membebani kita
Jika berada dijalan yang benar
Semua pasti akan berubah
Bahkan untuk sesaat
Tapi untuk selamanya

Harga Beras Terus Naik


Memasuki penghujung tahun 2011 harga sembako semakin mahal terutama harga beras . Kenaikan harga yang drastis ini sangat dikeluhkan oleh masyarakat luas baik pembeli maupun penjual. Salah satu orang mengemukakan penyebnya yaitu Riwanto, agen beras sekaligus pengecer yang berjualan di depan pasar Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Mengatakan “kenaikan harga beras disebabkan karena beberapa alasan, diantaranya yaitu adanya perayaan hari Natal dan menyambut tahun baru 2012. Selain itu, petani yang baru memasuki masa tanam dan musim penghujan”.(28/12/11)            Riswanto sangat khawatir dengan kenaikan harga tersebut, yang dia takutkan yaitu kenaikan tersebut akan berlangsung lama.Sehingga, dapat mengurangi omset penjualannya. Karena dengan kenaikan tersebut dampaknya kini mulai terasa yaitu dengan mulai berkurangnya pembeli. Selain itu, dia mengeluhkan beras yang dia dapatkan dari darerah Kerawang, Cibubur, dan Sukabumi sekarang ini sangat jelek kualitasnya yang akibatnya dia terus mendapat komplen dari para pembeli.            Lain halnya bagi para pembeli beras tersebut yaitu Ibu Atik yang kami temui di took Pak Riswan yang mengeluhkan “kenapa setiap ada acara perayaan baik Idul Fitri maupun Natal dan Tahun baru harga beras terus melonjak”. Ia menduga ada oknum yang sengaja menimbun beras sehingga stok barang berkurang yang akibatnya harga beras naik terus. Yang paling dikeluhkan baginya yaitu kualitas beras semakin jelek dan benyak kutu berasnya. Meskipun demikian, Ibu Atik harus membeli beras tersebut dan dia harus merogoh kocek lebih dalam lagi.
            Ibu Atik berharap kenaikan harga beras tersebut hanya bersifat sementara. Dia menginginkan agar Pemerintah segera melakukan operasi pasar agar kenaikan tersebut bisa ditekan dan segera menindak oknum-oknum yang menimbun beras yang hanya mementingkan  keuntungan belaka.            Bagi Pak Riswanto harapan yang disampaikannya yaitu agar pemerintah menurunkan harga pupuk, supaya para petani yang menanam dapat menjual berasnya tidak terlalu mahal. Dengan demikian tidak hanya bagi petani yang untung melainkan jaga bagi pedagang atau pembeli beras lainnya.(rh) 
 DESKRIPSI PEMBUATAN BERITA            Berita ini dibuat pada hari Rabu tanggal 28 Desember 2011 dengan mengambil lokasi di toko beras ‘’Subur Jaya’’ yang berada di depan pasar Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Proses pengambilan berita dimulai ketika terdengar perbincangan antara pembeli dan penjual beras. Kemudian, penulis tertarik dengan perbincangan tersebut terhadap apa yang mengakibatkan perdebatan. Sehingga penulis menanyakan langsung kepada dua narasumber tersebut untuk meminta keterangan mengenai perdebatan keduanya. Dengan keterangan tersebut ada topik yang menarik yang mereka katakana yaitu tentang kenaikan harga beras, dan dampaknya bagi penjual dan pembeli, dan apa saja yang mereka keluhkan mengenai kenaikan beras tersebut.
                                                                                                                                                                                                                                                                                             


GELANDANGAN


Berderetan pedagang kaki lima
Tersebar luas di pinggir jalan
Hidup menjadi seorang tunawisma
Lapar dahaga bukan khayalan

Gereja tua di kota Jakarta
Jembatan terbuat dari rotan
Bekerja dengan meminta-minta
Berharap orang belas kasihan

Siang malam merasakan kehujanan
Tidak lupa mengerjakan sembahyang
Agar hati tetap tenang

Cita-cita tinggalah harapan
Terus dikejar selalu terbayang
Mempunyai rumah hidup senang

GELANDANGAN

Namaku Andi, pertanyaan yang paling menyebalkan menurutku yaitu kamu tinggal dimana? pertanyaan tersebut menjadi menyebalkan jelas bukan tanpa alasan, dulu aku tinggal beserta kedua orang tuaku tinggal di pinggiran kereta. Namun, sekarang tempat tersebut sudah tidak ada kerena kami digusur setahun yang lalu.  Sekarang aku adalah seorang anak yatim piatu. Disamping itu, aku sudah menjadi seorang tunawisma terlebih dahulu akibat gusuran tersebut. Orang tuaku sudah meninggal ketika mereka sedang berjualan di dalam gerbong kereta. Namun kereta yang di tumpangi mereka terjadi kecelakaan sehingga orangtuaku tidak bernyawa lagi. Akibatnya, sekarang aku hidup sendiri, sekarang rasa lapar dan dahaga bukan khayalan lagi karena banyak orang yang tidak peduli terhadap kehidupanku.
          Meskipun sekarang aku hidup sendiri, namun aku tidak boleh putus asa dan terus melanjutkan perjalanan hidup ini. Untuk itu, aku bekerja dengan meminta-minta karena hanya dengan itulah yang aku bisa lakukan yaitu berharap kepada orang lain suatu belas kasihan terhadapku. Sebenarnya kalau ada pekerjaan yang lebih baik lagi aku mau meninggalkan pekeraan ini. Namun, aku tersadar sangat susah sekali kesempatan bagiku yang hanya mempunyai ijzah SD yang harus bersaing dengan Sarjana.
          Menjalani kehidupan dengan sendiri itu tidak mudah, banyak halangan dan rintangan terus menghadang di depan mata. Namun, dengan bekal nasihat dari orang tuaku aku tetap tegar dalam menjalani hidup ini. Aku terkadang iri hati kepada anak-anak yang lain karena mereka hidup dengan senang sedangkan aku sendiri sebaliknya, sudah mengalami gusuran rumah dan kedua orang tuaku meninggalkanku terlebih dahulu, belum lagi aku harus kejar-kejaran dengan satpol PP.
          Dengan hidup tak menentu, aku selalu berpindah-pindah tempat tinggal, sehingga terkadang siang malam aku merasakan kehujanan begitu pula sebaliknya. Meskipun demikian, aku tidak lupa mengerjakan sembahyang. Hanya itulah yang aku bisa lakukan agar hati tetap tenang dan memanjatkan do’a agar aku diberi keselamatan di dunia dan akhirat kelak. Dan yang terpenting yaiyu aku selalu mendo’akan kedua orang tuaku agar mereka bisa tenang di alam baka.
          Orang tuaku sudah setahun meninggalkan ku. Namun, kehidupanku harus terus berjalan, kini cita-cita tinggalah harapan dan terus dikejar karena selalu terbayang dan aku akan terus berusaha sekuat tenaga untuk mengejar mimipiku dan mimpi orang tuaku ketika masih hidup yaitu mempunyai rumah dan hidup senang. Karena dengan cara itulah aku bisa membahagiakan kedua orang tuaku yaitu menjadi anak yang saleh yang mampu memberikan manfaat bagi banyak orang.

DULU, KINI DAN NANTI


Dulu…
Bayangan hati senda mengganggu
Ciptakan hayal tak yakin ku gapai
Hanya menunggu berteman pilu
Ini mimpi buruk tak juga usai

Kini…
Seraya hati merdu tak sendu
Meraih khayal telah digapai
Tak ada pilu yang tak tentu
Semua mimpi indah terangkai

Nanti…
Takkan hadir sendu dan pilu
Seluruhnya indah kini terangkai
Hidup bewarna satu padu
Nikmati mimpi yang telah tercapai

YATIM PIATU


Yatim piatu
Hidup dengan kesepian
Kegelapan selalu datang tanpa di undang
Pancaran sinar yang sulit di dapatkan
Hatinya bergetar ketika kehangatan tak pernah dirasakan
Jantungnya berdebar ketika tahu sinarnya tak dapat ditemukan

Keheningan tak berhenti
Berbuat sesuatu sekehendak hati
Untuk mendapatkan yang tak dimiliki
Menutup telinga  tanpa rasa peduli
Demi lanjutnya denyut  nadi
Rasa madu ataupun empedu tak peduli

Yatim piatu
Bukalah hatimu, untuk mendoakan ibu bapakmu
Berjalanlah tanpa ragu untuk mencapai cita-citamu
Karena dengan begitu orang tuamu akan tersenyum melihatmu

Selasa, 05 Juni 2012

JANGAN PISAHKAN AKU


Wajahnya yang mengalihkan duniaku
Tatapan mayanya yang indah
Sungguh begitu mempesona
Suaranya yang begitu lembut
Membuatku semangat lagi
Sennyum manisnya, membuatku seakan akan
Mengembalikan senyumku yangdulu telah hilang

Tuhan…
Jangan pisahkan aku dengannya
Karena cintaku sebelumnya telah terpisahkan oleh
Egoku sendiri
Tuhan…
Sungguh aku sangat mencintainya
Cintaku tulus untuknya
Bukan karena kelebihannya saja tapi
Kekurangannya juga
Dia yang telah mengembalikan semngatku
Disaat aku kehilangan cinta
Karenanya bintang pun kembali bersinar
Karenanya mentari pun kembali bersinar

IBU


Ibu engkaulah pujaan hatiku
Engkaulah dambaan hatiku
Siang, malam ku selalu merindukanmu
Aku tetap merindukanmu
Dalam tangis, tawa dan candamu

Ibu engkaulah yang selalu memberikan
kehangatan dalam hidupku
Kerinduan yang kurasakan saat-saat
bersamamu
Ibu aku ingin bertemu denganmu
Walaupun hanya sesaat saja
Ibu engkaulah yang selalu kuingat dalam
hatiku
Sepanjang hariku merindukanmu
Tiada hari tanpa seorang ibu
Ibu… ibu… ibu…dimakah kau berasa

Senin, 04 Juni 2012

Sejarah Ringkas Daerah Riau


Hasil kajian Hasan Junus, seorang peneliti naskah Melayu di Riau mencatat paling kurang ada 3 kemungkinan asal nama Riau. Pertama troponomi Riau berasal dari penamaan orang portugis dengan kata Rio yang berarti sungai. Kedua mungkin berasal dari tokoh sinbad Al-bahar dalam kitab Alfu Laila Wa laila (seribu satu malam) yang menyebut Riahi,yang berarti air atau laut. Yang ke dua ini pernah di kemukakan oleh Oemar amin Husin. Seorang tokoh masyarakat dan pengarang Riau dalam salah satu pidatonya mengenai terbentuknya propinsi Riau. Yang ketiga berasal dari penuturan masyarakat setempat.

Di angkat dari kata Rioh atau Riuh, yang berarti ramai,Hiruk pikuk orang bekerja. Nama Riau yang berasal dari penuturan orang melayu setempat, kabarnya ada hubungannya dengan peristiwa didirikannnya negeri baru di sungai Carang, Untuk dijadikannya pusat kerajaan. Hulu sungai inilah yang kemudian bernama Ulu Riau. Adapun peristiwa itu kira-kira mempunyai teks sebagai berikut:

Tatkala perahu-perahu dagang yang semula pergi ke makam Tuhid (ibu kota kerajaan johor) di perintahkan membawa barang dagangannya ke sungai Carang di pulau Bintan (suatu tempat Sedang didirikan negeri baru) di muara sungai itu mereka kehilangan arah. Bila ditanyakan kepada awak-awak perahu yang hilir, “ dimana tempat orang-orang raja mendirikan negeri ?” mendapat jawaban “Di sana di tempat yang rioh”, Sambil mengisaratkan ke hulu sungai menjelang sampai ketempat yang di maksud jika di tanya ke mana maksud mereka, selalu mereka jawab “mau ke rioh”

Berdasarkan beberapa keterangan di atas maka nama Riau besar kemungkinan memang berasal dari penamaan rakyat setempat, yaitu orang melayu yang hidup di daerah Bintan. Nama itu besar kemungkinan telah mulai terkenal semenjak Raja kecik memindahkan pusat kerajaan melayu dari johor ke ulu Riau pada tahun 1719. Setelah itu nama ini di pakai sebagai salah satu negeri dari 4 negeri utama yang membentuk kerajaan Riau, Linggar, Johor dan pahang,. Kemudian dengan perjanjian London 1824 antara Belanda dengan Inggris, kerajaan ini terbelah dua.

Belahan Johor, Pahang berada di bawah pengaruh Inggris,Sedangkan belahan Riau-Lingga berada dibawah pengaruh Belanda. Dalam Zaman Penjajahan belanda 1905-1942 nama Riau di pakai untuk sebuah keresidenan yang daerahnya meliputi kepulauan Riau serta Pesisir timur sumatera bagian tengah. Demikian juga dalam zaman Jepang relatif masih di pertahankan. Setelah propinsi Riau terbentuk tahun 1958, Maka nama itu di samping di pergunakan pula untuk nama sebuah propinsi yang penduduknya dewasa itu sebagian besar terdiri dari orang melayu.

Propinsi Riau yang di diami oleh sebagian puak Melayu dewasa ini masih dapat di telusuri ke belakang,Mempunyai suatu perjalanan yang cukup panjang. Riau yang daerahnya meliputi Kepulauan Riau sampai Pulau tujuh dilaut Cina selatan lalu kedaratan Sumatera meliputi daerah aliran sungai dari Rokan sampai Kuantan dan Inderagiri.

Sebenarnya juga telah pernah di rintis oleh sang Sapurba, seorang diantara raja-raja Melayu yang masih punya kerinduan terhadap kebesaran Melayu sejak dari Sri Wijaya sampai Malaka. Seperti di ceritakan dalam sejarah Melayu (Sulalatus Salatin) dalam cerita yang kedua, sang Sapurba telah mencoba menyatukan daerah Bintan (kepulauan Riau) dengan Kuantan di belahan daratan Sumatera. Kemudian Raja Kecil juga punya ambisi untuk menyatukan daerah Selat Melaka itu dengan Siak di belahan Sumatera. Yang terakhir Raja Haji Fisabilillah mencoba menyatukan daerah kepulauan Riau dengan Inderagiri, Diantaranya Pekan Lais.

Pembentukan Provinsi Riau telah memerlukan Waktu paling kurang 6 tahun, Yaitu dari tahun 1952 sampai 1958. Usaha pembentukan propinsi ini melepaskan diri dari propinsi Sumatera Tengah (Yang meliputi Sumatera Barat, jambi dan Riau ) di lakukan di tingkat DPR pusat oleh ma’rifat Marjani, Dengan dukungan penuh dari seluruh penduduk Riau.

Pembentukan Propinsi ini telah di tetapkan dengan undang-undang darurat No 19/1957 yang kemudian di undangkan dengan Undang-Undang No 61 tahun 1958. Propinsi Riau ini merupakan gabungan dari sejumlah kerajaan Melayu yang pernah berdri di rantau ini, diantaranya ialah kerajaan Inderagiri (1658-1838), Kerajaan Siak (1723-185 8) Kerajaan Pelalawan (1530-1879), Kerajaan Riau-Lingga (1824-1913) dan banyak lagi kerajaan kecil lainnya,Seperti Tambusai, Rantau Binuang Sakti, Rambah, Kampar dan Kandis (Rantau Kuantan).

Dalam Sejarahnya , daerah Riau pernah menjadi penghasil berbagai hasil bumi dan barang lainnya. Pulau Bintan pernah di juluki sebagai pulau seganteng lada, karena banyak menghasilkan Lada. Daerah Pulau tujuh, terutama pulai Midai pernah menjadi penghasil Kopra terbesar di Asia tenggara,paling kurang sejak tahun 1906 sampai tahun 1950-an. Bagan siapi-api sampai tahun 1950-an adalah penghasil ikan terbesar di Indonesia, Batu bata yang di buat perusahaan raja Aji kelana di pulau Batam,pasarannya mencapai Malaysia sekarang ini. Kemudia dalam bidang penghasil karet alam, dengan sisitem kupon tahun 1930-an belahan daratan seperti Kuantan,Inderagiri dan kampar juga daerah yang amat potensial.
http://kampungrison.wordpress.com/2008/07/30/sejarah-ringkas-daerah-riau/