Berderetan pedagang kaki lima
Tersebar luas di pinggir jalan
Hidup menjadi seorang tunawisma
Lapar dahaga bukan khayalan
Gereja tua di kota Jakarta
Jembatan terbuat dari rotan
Bekerja dengan meminta-minta
Berharap orang belas kasihan
Siang malam merasakan kehujanan
Tidak lupa mengerjakan sembahyang
Agar hati tetap tenang
Cita-cita tinggalah harapan
Terus dikejar selalu terbayang
Mempunyai rumah hidup senang
GELANDANGAN
Namaku Andi, pertanyaan yang paling menyebalkan
menurutku yaitu kamu tinggal dimana? pertanyaan tersebut menjadi menyebalkan
jelas bukan tanpa alasan, dulu aku tinggal beserta kedua orang tuaku tinggal di
pinggiran kereta. Namun, sekarang tempat tersebut sudah tidak ada kerena kami
digusur setahun yang lalu. Sekarang aku
adalah seorang anak yatim piatu. Disamping itu, aku sudah menjadi seorang
tunawisma terlebih dahulu akibat gusuran tersebut. Orang tuaku sudah
meninggal ketika mereka sedang berjualan di dalam gerbong kereta. Namun kereta
yang di tumpangi mereka terjadi kecelakaan sehingga orangtuaku tidak bernyawa
lagi. Akibatnya, sekarang aku hidup sendiri, sekarang rasa lapar dan dahaga
bukan khayalan lagi karena banyak orang yang tidak peduli terhadap
kehidupanku.
Meskipun sekarang aku hidup sendiri,
namun aku tidak boleh putus asa dan terus melanjutkan perjalanan hidup ini.
Untuk itu, aku bekerja dengan meminta-minta karena hanya dengan itulah
yang aku bisa lakukan yaitu berharap kepada orang lain suatu belas kasihan
terhadapku. Sebenarnya kalau ada pekerjaan yang lebih baik lagi aku mau
meninggalkan pekeraan ini. Namun, aku tersadar sangat susah sekali kesempatan
bagiku yang hanya mempunyai ijzah SD yang harus bersaing dengan Sarjana.
Menjalani kehidupan dengan sendiri itu
tidak mudah, banyak halangan dan rintangan terus menghadang di depan mata.
Namun, dengan bekal nasihat dari orang tuaku aku tetap tegar dalam menjalani
hidup ini. Aku terkadang iri hati kepada anak-anak yang lain karena mereka
hidup dengan senang sedangkan aku sendiri sebaliknya, sudah mengalami gusuran
rumah dan kedua orang tuaku meninggalkanku terlebih dahulu, belum lagi aku
harus kejar-kejaran dengan satpol PP.
Dengan hidup tak menentu, aku selalu
berpindah-pindah tempat tinggal, sehingga terkadang siang malam aku
merasakan kehujanan begitu pula sebaliknya. Meskipun demikian, aku tidak
lupa mengerjakan sembahyang. Hanya itulah yang aku bisa lakukan agar
hati tetap tenang dan memanjatkan do’a agar aku diberi keselamatan di dunia
dan akhirat kelak. Dan yang terpenting yaiyu aku selalu mendo’akan kedua orang
tuaku agar mereka bisa tenang di alam baka.
Orang tuaku sudah setahun meninggalkan
ku. Namun, kehidupanku harus terus berjalan, kini cita-cita tinggalah
harapan dan terus dikejar karena selalu terbayang dan aku akan terus
berusaha sekuat tenaga untuk mengejar mimipiku dan mimpi orang tuaku ketika
masih hidup yaitu mempunyai rumah dan hidup senang. Karena dengan cara
itulah aku bisa membahagiakan kedua orang tuaku yaitu menjadi anak yang saleh
yang mampu memberikan manfaat bagi banyak orang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar