Pertama, detilkan dan deskripsikan. Salah satu taktik dalam
selling bahwa untuk bisa menjual sebuah barang maka harus mendekati aspek
psikologisnya. Karena ini sesuai cara berpikir seseorang bahwa ketika seseorang
memutuskan sesuatu termasuk memutuskan pembelian, salah satunya aspek
psikologis, bukan hanya cara berpikir dan logika saja. Sebagai contoh, banyak
sekali toko online yang hanya memampangkan gambar produk, sama sekali tidak ada
diskripsi. Bagaimana konsumen akan tahu produk itu jika itu produk baru impor
dari negara yang jauh sana? Minimal pembeli tahu bahwa produk itulah yang akan
dibeli, berdasar dari spesifikasi yang ada. Karena calon pembeli bukan penebak
jitu/peramal jitu hanya melihat gambar secara online maka diketahui semua
dibalik produk.
kedua adalah prediksi harapan sebenarnya dari produk yang
Anda jual. Hal ini sangat penting untuk menunjukkan segi positif dari konsumen.
Misalnya ketika Anda menjual kaos. Anda tidak menjual kelebihan dari sisi bahan
kaos saja, tetapi juga benefit dari kaos tersebut. Tentu memang benefit ini
baru akan muncul setelah produk diterima atau dipakai. Namun jangan lupa bahwa
sebelumnya ada “layanan” yang mungkin menjadi prioritas dalam keputusan
membeli, misal jaminan barang original, 4 hari sampai, dll.
ketiga adalah permudahlah cara membayar seinovatif mungkin.
Semakin modern media dan teknologi, maka harapan terhadap kemudahan yang lain
juga harus Anda cukupi, salah satunya
dengan mempermudah dari sisi pembayaran. Adanya internet banking, paypal, dan
lain sebagainya cukup membantu. Namun perlu diingat bahwa itu baru dari sisi
pelanggan ke kita sebagai penjual juga
harus memiliki alat pantau pembayaran seinovatif mungkinn. Misal
menggunakan SMS Banking, Email reminder/notification, internet banking, dan
sebagainya sehingga calon pembeli jangan dibiarkan menunggu terlalu lama. Semua
ini untuk mencegah kecurigaan konsumen Anda. Karena pada dasarnya di media
online banyak penipuan, sehingga kewaspadaan menjadi alas an mereka untuk
memutuskan membeli juga.
keempat adalah adanya sebuah halaman tentang jaminan.
Buatlah satu halaman yang berisi informasi jaminan, garansi, dan kualitas
pengiriman. Strategi kelima adalah buat testimony per produk. Selama ini
mungkin sudah membuat testimony pembelian dari banyak pelanggan, namun itu
mungkin baru terhadap pelayanan yang berkualitas. Sehingga perlu dipertajam
berkenaan testimoni yang fokus testimony per produk, jadi bukan lagi testimoni terhadap transaksi umum saja.
Dalam konsep psikologis, untuk merubah pikiran orang lain (konsumen) maka salah
satunya mereka harus tahu diskripsi produk yang Anda tawarkan ini atau mereka tahu apa yang Anda
pikirkan atau, jangan anggap semua konsumen sudah tahu otomatis hanya dari
sebuah foto produk di media online.
Impulse buying bisa disebabkan oleh beberapa faktor dibawah
ini:
1. Display /
tampilan/ merchandising/ signage
konsumen membayar belanjaannya di kasir, lalu di dekat-dekat
kasir ada misalkan permen, cokelat, buku dengan harga yang terjangkau
2. Latah atau
ikut-ikutan
si konsumen beranggapan produk tersebut dapat mempercantik
penampilannya. Atau bisa juga saat ada kerumunan orang-orang yang memperebutkan
suatu produk tertentu, karena mungkin sedang ditawarkan dengan harga yang lebih
murah, padahal si konsumen itu tidak membutuhkan produk tersebut, atau bahkan
mungkin sebenarnya stock produk tersebut masih banyak di rumahnya.
3. Rayuan Sales
Promotion Girl
Sebenarnya konsumen tidak mau membeli, tapi karena “dirayu”
oleh sales promotionnya, bisa saja jadi tergoda untuk melakukan pembelian, atau
bisa juga karena kasian dan merasa tidak enak untuk menolak sales promotion
tersebut.
Jenis impulse buying:
1. Reminder impulse
buying , yakni terjadi pada saat konsumen di toko, melihat produk dan kemudian membuatnya mengingat
sesuatu akan produk tersebut. Bisa jadi dia ingat iklannya atau rekomendasi
orang lain.
2. Pure impulse
buying , terjadi ketika si konsumen benar-benar tidak merencanakanapa pun untuk
membeli.
3. Suggested impulse
buying, dimana si pembelanja diperkenalkan produk tersebutmelalui in-store
promotion.
http://infoduit.com/strategi-meningkatkan-penjualan-dengan-memanfaatkan-impulse-buying
http://theordinarytrainer.wordpress.com/2008/11/05/impulse-buying/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar