Ceruk pasar adalah strategi menjadi pemimpin pasar di pasar
yang kecil (ceruk). Strategi ceruk pasar memungkinkan perusahaan dengan pangsa
pasar kecil dibandingkan pasar keseluruhan dapat memperoleh laba besar.
Strategi ini pada intinya melakukan spesialisasi, misalnya spesialisasi ciri
produk, spesialisasi geografis, spesialisasi harga-kualitas, spesialisasi
pelanggan, spesialisasi pelayanan, spesialisasi pemakai akhir, spesialisasi
pesanan, spesialisasi produk atau lini produk, spesialisasi saluran,
spesialisasi ukuran pelanggan dan spesialisasi vertikal. Betadine menggunakan
strategi ceruk pasar, yaitu menjadi pemimpin pasar dari obat luka yang
merupakan bagian kecil dari pasar obat. Betadine menggunakan strategi spesialis
harga-kualitas, yaitu dengan kualitas yang baik, maka menawarkan dengan harga
lebih mahal 100 % dari harga pesaing, sehingga memperoleh laba cukup besar.
Untuk mempertahankan citra yang bagus, Betadine melakukan public relations
terutama di arahkan ke rumah sakit dengan terus memperkenalkan teknologi
melalui juru bicara yang mengarah kepada anjuran para dokter. Demikian pula Tropicana Slim juga menggunakan
strategi ceruk pasar untuk produk gula sehat. Tropicana Slim juga menggunakan
strategi spesialis harga-kualitas, yaitu kualitas tinggi dengan harga di atas
rata-rata pesaing.
5 Hal yang Harus Dipahami Dalam Ceruk Pasar
1. Memasarkan
ceruk yang efektif memerlukan ceruk pasar yang jelas, Di tahap awal
perencanaan, anda ingin memperjelas siapa target audien marketing anda. Jika
anda tidak dapat menetapkannya dengan jelas, maka anda akan kesulitan
menemukannya. Setelah anda memasarkan pada kelompok ini, kemudian anda ingin
memperluas pasar; tapi untuk memulainya, anda harus mengarak ke kelompok ini.
2. Memasarkan ceruk yang efektif memerlukan anda, sebagai
marketer, menetapkan minat target audien anda. Apa yang paling diinginkan
audien anda? Apakah produk yang sudah ada di pasar, namun dengan tambahan fitur
yang belum ada dimanapun? Jika kasusnya demikian, maka anda menyasar pada
kelompok tersebut dan menawarkan fitur yang diinginkan.
3. Memasarkan ceruk yang efektif memerlukan setidaknya
kredibilitas dari pembeli tetap yang terkait dengan ceruk tersebut. Jika mereka
telah memiliki produk favorit, mereka akan memberikan sedikit minat pada anda
dan produk yang anda tawarkan, kecuali anda memberikan alasan mengapa anda
adalah alternatif yang patut diperhitungkan. Anda dapat melakukannya dengan
berbagai cara, namun mungkin yang terbaik adalah bekerja sama dengan pihak lain
yang tidak bersaing secara langsung.
4. Memasarkan ceruk yang efektif memerlukan persiapan yang
matang. Jika anda merencanakan mengeluarkan produk baru dimana orang akan
membeli pada ceruk tersebut, anda bisa melakukan pengujian beta pada pembeli
tertentu. Biarkan mereka menggunakan produk anda secara gratis, sehingga mereka
dapat memberikan kritikan, yang merupakan sarana bagi anda untuk meningkatkan
produk, memperbaiki fitur, dan melakukan penambahan yang dapat meningkatkan
nilai produk secara signifikan.
5. Memasarkan ceruk yang efektif juga memerlukan bukti
sosial. Sekali lagi, kembali pada menetapkan kredibilitas: untuk memasarkan
pada kelompok terpilih, yang telah menggunakan produk favoritnya, dan anda
ingin memberikan buki mutu produk anda. Anda dapat melakukannya melalui blog,
demo produk, dan meminta komentar di blog.
Kesalahan dalam memilih niche dan target market :
1. Jangan memilih niche karena alasan niche tersebut
menghasilkan paling banyak uang
Contoh niche yang kompetitif dan menghasilkan banyak uang
adalah mortgage (kredit rumah), insurance (asuransi), kartu kredit, forex,
stock trading, weight loss (menurunkan berat badan), dan internet marketing.
Bila Anda ingin ambil bagian dalam niche yang menghasilkan paling banyak uang,
Anda harus siap berkompetisi. Karena banyaknya pesaing, tentunya diperlukan action
plan yang lebih matang.
Aduh ternyata internet marketing termasuk niche yang
kompetitif nih. Bisa menghasilkan banyak uang, tapi tingkat persaingannya pun
sangat ketat. Berarti kalau kita mau sukses harus banyak belajar, harus punya
strategi yang matang agar dapat memenangkan persaingan.
2. Jangan memilih niche di bidang yang tidak kita kuasai /
tidak ada pengalaman sebelumnya
Wah berarti saya melakukan kesalahan nih. Dalam membuat blog
ini, topik yang saya ambil strategi internet marketing, hal yang sama sekali
baru bagi saya. Akibatnya? Kemajuan blog ini jadi lambat deh, sejalan dengan
pengetahuan saya.
3. Jangan memilih niche yang tidak ada kompetisi sama sekali
Niche yang kompetisinya hanya sedikit atau bahkan tidak ada
sama sekali seringkali memang tidak berprospek bagus. Mungkin karena produk /
jasa di niche tersebut itu jarang dibeli secara online, target marketnya
terlalu kecil, tidak ada produk bagus di niche tersebut, atau karena alasan
lainnya. Umumnya niche yang tidak ada kompetisinya karena tidak profitable atau
tidak memiliki prospek yang bagus untuk dikerjakan.
Untuk mengetahui apakah suatu niche profitable / tidak,
banyak kompetisi / tidak, dapat kita lakukan dengan cara search di google.com.
Ketik saja kata kunci / keyword umum yang digunakan untuk mencari niche
tersebut. Bila hasil google result sangat banyak dan ada banyak pula iklan
adwords (itu tuh iklan Google yang muncul di sebelah kanan dalam Google
search), berarti niche tersebut banyak kompetisinya, profitable dan banyak uang
yang dikeluarkan di niche ini.
Apakah mungkin newbie / pemula menemukan niche yang punya
potensi luar biasa (high search volume) tapi belum ada kompetisi? Hal tersebut
sangat mungkin terjadi di jaman awal internet marketing, sekitar awal tahun
2000. Namun untuk saat ini sulit sekali menemukan niche baru yang belum
ditemukan marketer. Saat ini biasanya jika suatu niche tidak ada kompetisi,
berarti niche tersebut tidak ada prospek. Jika banyak kompetisi artinya banyak
uang di niche tersebut.
Strategi di bisnis internet adalah berusaha mengambil dari
sepotong kecil dari kue yang ukurannya besar, atau berusaha mengambil sepotong
besar dari kue yang berukuran kecil. Oh ada kabar baik nih, katanya kita tidak
boleh takut dengan kompetisi. Bila kita mengerti internet marketing dengan baik
dan memiliki minat atau pengalaman yang bagus di suatu niche yang kompetitif,
kita katanya bisa mengalahkan 80% lebih kompetitor.
4. Jangan memilih niche yang banyak free seeker tapi tidak
ada buyer
Bila Anda menggunakan Keyword Tools menemukan niche yang
high search volume, coba lakukan riset lebih lanjut. Mayoritas pencari niche
tersebut free seeker (orang yang mencari sesuatu yang gratis) atau buyer yang
bersedia mengeluarkan uang. Caranya adalah dengan mengecheck apakah banyak advertiser
atau pengiklan di Adwords untuk keyword utamanya. Bila sepi pengiklan maka
berarti banyak free seeker-nya. Hal ini karena tidak ada pengiklan yang
memasang iklan Adwords yang hanya dicari oleh free seeker, bukannya buyer.
5. Jangan memilih niche yang terlalu luas atau umum.
Bila kita memilih niche yang terlalu luas, dibutuhkan dana
yang sangat besar untuk membangun brand jangka panjang. Lebih baik kita memilih
niche yang lebih spesifik sehingga kita bisa lebih fokus dan untuk sukses dana
yang dikeluarkan juga jauh lebih kecil.
Bila Anda ingin memilih Niche yang terbaik, pilihlah yang
berdasarkan:
a. Minat atau pengalaman
b. Komunitas niche yang merupakan online buyers
http://pengusahamuslim.com/5-hal-yang-harus-dipahami-dalam-ceruk-pasar
http://research.amikom.ac.id/index.php/karyailmiahdosen/article/view/982
http://strategi-internet-marketing.blogspot.com/2008/11/strategi-memilih-niche-ceruk-pasar.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar