Kepribadian yang sehat
§ Mampu menilai diri
sendiri secara realisitik; mampu menilai diri apa adanya tentang kelebihan dan
kekurangannya, secara fisik, pengetahuan, keterampilan dan sebagainya.
§ Mampu menilai
situasi secara realistik; dapat menghadapi situasi atau kondisi kehidupan yang
dialaminya secara realistik dan mau menerima secara wajar, tidak mengharapkan
kondisi kehidupan itu sebagai sesuatu yang sempurna.
§ Mampu menilai
prestasi yang diperoleh secara realistik; dapat menilai keberhasilan yang
diperolehnya dan meraksinya secara rasional, tidak menjadi sombong, angkuh atau
mengalami superiority complex, apabila memperoleh prestasi yang tinggi atau
kesuksesan hidup. Jika mengalami kegagalan, dia tidak mereaksinya dengan
frustrasi, tetapi dengan sikap optimistik.
§ Menerima tanggung
jawab; dia mempunyai keyakinan terhadap kemampuannya untuk mengatasi
masalah-masalah kehidupan yang dihadapinya.
§ Kemandirian;
memiliki sifat mandiri dalam cara berfikir, dan bertindak, mampu mengambil
keputusan, mengarahkan dan mengembangkan diri serta menyesuaikan diri dengan
norma yang berlaku di lingkungannya.
§ Dapat mengontrol
emosi; merasa nyaman dengan emosinya, dapat menghadapi situasi frustrasi,
depresi, atau stress secara positif atau konstruktif , tidak destruktif
(merusak)
§ Berorientasi
tujuan; dapat merumuskan tujuan-tujuan dalam setiap aktivitas dan kehidupannya
berdasarkan pertimbangan secara matang (rasional), tidak atas dasar paksaan
dari luar, dan berupaya mencapai tujuan dengan cara mengembangkan kepribadian
(wawasan), pengetahuan dan keterampilan.
§ Berorientasi keluar
(ekstrovert); bersifat respek, empati terhadap orang lain, memiliki kepedulian
terhadap situasi atau masalah-masalah lingkungannya dan bersifat fleksibel
dalam berfikir, menghargai dan menilai orang lain seperti dirinya, merasa
nyaman dan terbuka terhadap orang lain, tidak membiarkan dirinya dimanfaatkan
untuk menjadi korban orang lain dan mengorbankan orang lain, karena kekecewaan
dirinya.
§ Penerimaan sosial;
mau berpartsipasi aktif dalam kegiatan sosial dan memiliki sikap bersahabat
dalam berhubungan dengan orang lain.
§ Memiliki filsafat
hidup; mengarahkan hidupnya berdasarkan filsafat hidup yang berakar dari
keyakinan agama yang dianutnya.
§ Berbahagia; situasi
kehidupannya diwarnai kebahagiaan, yang didukung oleh faktor-faktor achievement
(prestasi), acceptance(penerimaan), dan affection (kasih sayang).
Kepribadian yang tidak sehat
§ Mudah marah
(tersinggung)
§ Menunjukkan
kekhawatiran dan kecemasan
§ Sering merasa
tertekan (stress atau depresi)
§ Bersikap kejam atau
senang mengganggu orang lain yang usianya lebih muda atau terhadap binatang
§ Ketidakmampuan
untuk menghindar dari perilaku menyimpang meskipun sudah diperingati atau
dihukum
§ Kebiasaan berbohong
§ Hiperaktif
§ Bersikap memusuhi
semua bentuk otoritas
§ Senang
mengkritik/mencemooh orang lain
§ Sulit tidur
§ Kurang memiliki
rasa tanggung jawab
§ Sering mengalami
pusing kepala (meskipun penyebabnya bukan faktor yang bersifat organis)
§ Kurang memiliki
kesadaran untuk mentaati ajaran agama
§ Pesimis dalam
menghadapi kehidupan
§ Kurang bergairah
(bermuram durja) dalam menjalani kehidupan
Nilai kepribadian
Alasan paling penting mengapa manajer perlu mengetahui cara
menilai kepribadian adalah karena penelitian menunjukkan bahwa tes-tes
kepribadian sangat berguna dalam membuat keputusan perekrutan Nilai dalam tes
kepribadian membantu manajer meramalkan calon terbaik untuk suatu pekerjaan.
Terdapat tiga cara utama untuk menilai kepribadian:
§ Survei mandiri
§ Survei peringkat
oleh pengamat
§ Ukuran proyeksi
(Rorschach Inkblot test dan Thematic Apperception Test)
www.wikipedia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar